Minggu, 18 Oktober 2009

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

A. PENGERTIAN
Komunikasi adalah penyampaian informasi verbal dan non verbal untuk mencapai kesamaan pengertian dari pengirim informasi kepada penerima informasi, sehingga menimbulkan tingkah laku yang diinginkan oleh pengirim dan penerima informasi.

Komunikasi terapeutik merupakan sarana yang digunakan untuk menyembuhkan pasien.

B. KOMPONEN KOMUNIKASI
  1. Pengirim (sender) atau sumber informasi
  2. Pesan (message) yaitu pendapat, informasi atau stimulus yg disampaikan
  3. Penerima (receiver) adalah pendengar atau responden
  4. Feedback
  5. Media

C. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi adalah:
  1. Usia
  2. persepsi
  3. nilai
  4. kebudayaan
  5. pengetahuan
  6. lingkungan

D. PESAN NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI
  1. Vokal: nada suara, keras/lembutnya suara, kecepatan bicara serta mutu suara, dapat menggambarkan emosi pasien.
  2. Gerakan: gerakan refleks seperti memainkan tangan, gerakan yg berulang-ulang atau gerakan aneh, sikap tubuh, khususnya ekspresi wajah dapat menggambarkan suasana perasaan.
  3. Jarak bicara: jarak untuk melakukan komunikasi yg cukup dekat/intim, sehingga memungkinkan terjadinya kontak mata atau sentuhan, adalah 45,4 cm. Jarak untuk melakukan komunikasi peronal secara umum adalah 45,5 -120 cm.
  4. Sentuhan: sentuhan merupakan komunikasi non verbal yg sangat bermakna dalam hubungan terapeutik antara perawat dan pasien, khususnya untuk memberikan dorongan mental walaupun aspek budaya dan kebiasaan perlu dipertimbangkan.
E. BEBERAPA CARA MENGHADIRKAN DIRI SECARA FISIK SAAT PERAWAT BERKOMUNIKASI
  1. Berhadapan
  2. Mempertahankan kontak mata
  3. membungkuk ke arah pasien
  4. Memperlihatkan sikap terbuka
  5. Rileks
F. DIMENSI RESPONS
  1. Keikhlasan
  2. Menghargai
  3. Empati
  4. kongkret/nyata
G. DIMENSI TINDAKAN
  1. Konfrontasi
  2. Kesegeraan
  3. Keterbukaan
  4. katarsis emosional
  5. Bermain peran
H. TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
  1. Diam
  2. Mendengarkan
  3. Pertanyaan terbuka
  4. Mengulangi
  5. Klarifikasi
  6. Humor, dll

Rabu, 14 Oktober 2009

Format Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

1. Topik
2. Tujuan Umum dan Khusus
3. Latar belakang
4. Seleksi pasien
5. Jadwal kegiatan:
  • Tempat
  • lama
  • Waktu
6.Metode pelaksanaan: ceramah, diskusi, brainstorming,demonstrasi, bermain peran
7. Media dan alat
8. Pengorganisasian; leader, coleader, fasilitator, observer
9. Setting tempat
10. Program antisipasi kegiatan
11.Langkah kegiatan:
  • Fase orientasi
  • Fase kerja
  • Fase terminasi
12. Evaluasi
  • Evaluasi proses
  • Evaluasi hasil

Selasa, 13 Oktober 2009

DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA

Diagnosa keperawatan jiwa adalah pernyataan tunggal problem keperawatan, untuk merumuskannya maka menggunakan data mayor dan minor. Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan (minimal 1 datum) sedangkan data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan.

1. Perilaku Kekerasan
Deskripsi: kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak terkendali baik secara verbal maupun tindakan dengan menciderai orang lain dan lingkungan.

Data mayor:
Subjektif: mengancam, mengumpat, bicara keras dan kasar
Objektif: agitasi, meninju, membanting, melempar

Data minor:
Subjektif: mengatakan ada yang mengejek, mengancam, mendengar suara yang menjelekkan, merasa orang lain mengancam dirinya.
Objektif: menjauh dari orang lain, katatonia

2. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
Deskripsi: gangguan persepsi dimana individu merasakan adanya stimulus melalui panca indera tanpa adanya rangsangan nyata.

Data mayor:
Subjektif: mengatakan mendengar suara bisikan/ melihat bayangan
Objektif: bicara sendiri, tertawa sendiri, marah tanpa sebab

Data minor:
Subjektif: menyatakan kesal, mengatakan senang dengan suara-suara
Objektif: menyendiri, melamun

3. Isolasi sosial
Deskripsi: ketidakmampuan untuk membina hubungan yang intim, hangat, terbuka dan interdependen dengan orang lain.

Data mayor:
Subjektif: mengatakan malas berinteraksi, mengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya, merasa orang lain tidak seleven.
Objektif: menyendiri, mengurung diri, tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain

Data minor:
subjektif: curiga dengan orang lain, mendengar suara-suara/ melihat bayangan, merasa tidak berguna
objektif; mematung, mondar-mandir tanpa arah, tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain.

4. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
Deskripsi: ide, pikiran perasaan yang negatif tentang diri

Data mayor:
Subjektif: mengeluh hidup tidak bermakna, tidak memiliki kelebihan apapun, merasa jelek.
Objektif: kontak mata kurang, tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain

Data minor:
Subjektif: mengatakan malas, putus asa, ingin mati
Objektif: tampak malas-malasan, produktivitas menurun

5. Defisit perawatan diri
Deskripsi: Ketidakmampuan dalam menjaga kesehatan diri termasuk menjaga kebersihan diri, makan minum sehat, berdandan, mengatur tidur dan bekerja dan toileting

Data mayor:
Subjektif: menyatakan malas mandi, tidak tahu cara makan yang baik, tidak tahu cara dandan yang baik, tidak tahu cara BAB/BAK yang baik.
Objektif: badan kotor, dandanan tidak rapi, makan berantakan, BAB/BAK sembarangan

Data minor:
Subjektif: merasa tidak berguna, merasa tidak perlu mengubah penampilan, merasa tidak ada yang peduli
Objektif: tidak tersedia alat kebersihan, tidak tersedia alat makan, tidak tersedia alat toileting

PREPLANING STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Kondisi pasien:....................
Diagnosa keperawatan: .............
Tujuan Khusus: ....................
Strategi Pelaksanaan:
1. Fase orientasi:
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak (TWT)
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan:
1) Evaluasi subjektif
2) Evaluasi objektif
b. Rencana tindak lanjut (RTL)
c. Kontrak yang akan datang (TWT)

Contoh Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan (Pertemuan I)
Kondisi pasien:
DS: Pasien mengatakan mendengar suara ibunya yang memarahinya terus menerus. Suara itu datang terus menerus setiap waktu. Pasien mengatakan takut dan untuk mengatasinya pasien cuma menutup telinganya.
DO: Pasien suka bicara sendiri, afek tumpul
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
Tujuan Khusus:
1. Terbina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal halusinasinya
Strategi Pelaksanaan:
1. fase orientasi
Assalamu'alaikum, selamat pagi. Perkenalkan nama saya perawat Ita, benar ini mbak widawati?mbak wida suka dipanggil mbak atau bu Wida? o.mbak wida saja. Baiklah mbak Wida tujuan saya datang kesini untuk membantu mbak wida mengenal halusinasi yang dialami. Bagaimana perasaan mbak hari ini? apakah mbak masih mendengar suara-suara?.Sesuai dengan kontrek kita kemarin hari ini kita akan berbincang-bincang selama 7 menit di tempat ini untuk membahas mengenai halusinasi yang mbak alami, bagaimana mbak bisa dimulai?
2. fase kerja
Mbak wida, apakah selama di sini mbak masih mendengar suara-suara, atau melihat sesuatu, merasakan atau mencium bau yang wangi atau lainnya? oh..mbak wida mendengar suara ibu memarahi mbak. Teman-teman mbak disini mendengar tidak suara ibu mbak itu? ..tidak? hanya mbak wida saja ya. Baiklah mbak saya akan membantu mbak mengatasi suara itu. Oh ya mbak kapan suara itu datang mbak pagi, siang atau malam? pas mbak sendiri atau sedang sama teman-teman?sering atau kadang-kadang mbak datangnya? lalu apa yang dirasakan mbak kalau suara itu datang? takut?tindakan apa yang sudah mbak lakukan untuk mengatasi suara itu?Bagus kalau mbak sudah menutup telinga dan tidak mau mendengarkan suara itu.
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang hari ini?Coba mbak bisa diulangi lagi tadi kita membicarakan tentang apa? iya..bagus..bener mbak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi. nanti coba mbak ingat lagi apa yang belum mbak ceritakan atau mbak alami tentang halusinasi yang mbak alami. Baiklah mbak karena waktu kita habis kita akhiri pertemuan ini, besok kita ketemu lagi bisa? mau jam berapa, dimana? baik jam 9 di tempat ini ya. Besok kita akan membahas mengenai cara mengatasi halusinasi. Baik mbak saya permisi dulu, silakan mbak wida melanjutkan kegiatan mbak. Selamat siang, wassalamualaikum.



Senin, 12 Oktober 2009

SKIZOFRENIA

PENGERTIAN
Istilah skizofrenia berasal dari bahasa Jerman, yaitu Schizo (=Perpecahan/split) dan Phrenos (=Mind). Pada skizofrenia terjadi suatu perpecahan pikiran, perilaku dan perasaan.

EPIDEMIOLOGI
  1. Skizofrenia mempunyai prevalensi sebesar 1% dari populasi di dunia
  2. Onset skizofrenia pada laki-laki terjadi lebih awal dibandingkan pada wanita
  3. Onset puncak pada laki-laki terjadi pada usia 15-25 tahun sedangkan pada wanita terjadi usia 25-35 tahun
ETIOLOGI
  1. Model Diatesis Stres
  2. Faktor Neurobiologis

SIMPTOM SKIZOFRENIA
Simptom atau gejala yang tampak dari suatu skizofrenia dibagi dalam 5 dimensi, yaitu:
  1. Simptom positif, menggambarkan fungsi normal yang berlebihan dan khas meliputi waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan disorganisasi perilaku seperti katatonia atau agitasi.
  2. Simptom negatif: affective flattening, alogia, avolition, anhedonia, gangguan atensi
  3. Simptom kognitif: gangguan verbal fluency, gangguan serial learning, gangguan eksekutif
  4. Simptom agresif dan hostile
  5. Simptom depresi dan anxious

Minggu, 11 Oktober 2009

MATERI KULIAH DIII KEPERAWATAN

  1. KDK Jiwa
  2. Hubungan Terapeutik
  3. Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
  4. Proses Keperawatan Jiwa
  5. Asuhan keperawatan pada gangguan kecemasan
  6. Manajemen krisis
  7. Asuhan keperawatan pada pasien gangguan alam perasaan
  8. Asuhan keperawatan pada pasien gangguan kognitif
  9. Asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep diri (harga diri rendah (HDR))
  10. Asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensori:halusinasi
  11. Asuhan keperawatan pada pasien gangguan perilaku kekerasan
  12. Asuhan keperawatan pada pasien gangguan isolasi sosial:menarik diri
  13. asuhan keperawatan pada pasien penyalahgunaan Napza
  14. Terapi Modalitas
  15. Terapi Aktivitas Kelompok
  16. Terapi psikofarmaka dan somatik

KATA PENGANTAR

Assalamua'laikum Wr.Wb
Selamat datang buat semua teman-teman seprofesi di blog ini. Blog ini dibuat untuk anda semua dalam untuk membagi ilmu terutama ilmu keperawatan jiwa. semoga bermanfaat.
wassalam